Return (2007)

Pernah mendengar “intra-operative awareness” atau “Anesthesia awareness”, yang artinya pasien tidak terbius secara total akibat kesalahan anastesi yang mengakibatkan pasien masih sadar sepenuhnya, namun system sarafnya lumpuh sehingga dia tak mampu merespon suara-suara disekelilingnya. And the worst part is, dia masih dapat merasakan sakit pada tubuhnya. Sehingga wajarlah ketika seorang anak kecil berumur 9 tahun mengalami traumatik berat paska operasi jantungnya ketika dia mengalami “Anesthesia awareness” dimana dia dengan sadar dan menahan rasa sakit, ketika para dokter ‘mengobrak-abrik’ tubuhnya, pisau bedah merobek dadanya, serta kerangka dadanya dibor oleh para dokter, jeritan kesakitan serta teriakannya hanya mampu dia utarakan dalam hati karena sarafnya lumpuh akibat anastesi.
Yang lebih membuatnya benar-benar sakit hati, seluruh orang dewasa disekitarnya tidak mempercayai kejadian buruk yang telah menimpanya, karena mereka bilang, dia telah dibius total. Akibatnya anak tersebut mengalami depresi dan trauma yang merubah tabiatnya sehingga dia melakukan hal-hal yang buruk, misalnya membunuh anak ayam. Puncaknya anak itu menjadi brutal dan membunuh seorang gadis kecil.

Kira-kira seperti itu opening scene dari film yang saya tonton dengan judul Return. Lalu cerita meluncur ke 20 tahun kemudian, dimana seorang dokter bedah muda mengalami bermimpi buruk yang membuatnya terbangun dari tidurnya dan juga sebagai penanda dimulainya scenenya sebagai tokoh utama didalam film dengan genre thriller ini.
Dr. Jung sebenarnya sudah lama diteror oleh seseorang yang pernah sakit hati akibat salah satu keluarganya tidak dapat diselamatkan dari pembedahan yang dilakukan Dr. Jung beberapa waktu yang lalu. Bahkan istrinya juga mengalami penteroran tersebut.
Suatu hari, sepulang kerja, Dr. Jung mendapati istrinya tergolek lemah di kamar mereka, istrinya bilang, ketika dia sedang membaca ditaman, lehernya seperti di sengat lebah dan sempat pingsan, namun tak terlihat ada bekas sengatan. Kondisinya memburuk ketika malam tiba sehingga Dr. Jung membawa istrinya ke rumah sakit.
Dari hasil CT-scan didapati bahwa, didalam tubuh istri Dr. Jung terdapat segumpal benda asing didekat pankreasnya, sehingga pembedahan untuk menolong nyawanya harus sesegera mungkin dilakukan. Tadinya Dr. Jung menolak untuk membedah istrinya sendiri karena dia takut terbawa emosi, namun karena dokter bedah lainnya mendadak berhalangan datang, akhirnya diputuskan, jika Dr. Jung sendiri yang akan membedah istrinya.
Namun nyawa istrinya tak tertolong, padahal Dr. Jung sudah berhasil mengeluarkan benda asing sebesar mangga itu dari perut istrinya. Setelah diteliti benda asing itu adalah PMMA atau Acrylic glass. Bagaimana benda asing itu bisa masuk ke tubuh istrinya, semua akan terjawab di akhir cerita dan teka-teki besar tentang siapa yang menjadi jelmaan dari anak kecil diawal cerita juga akan terjawab.

Ketika saya disodorkan oleh fakta bahwa kadang memang ada kegagalan dalam system anastesi pada saat pembedahan walau dalam jumlah kasus yang sangat sedikit, namun kenyataan tersebut tentunya benar-benar jadi mimpi buruk bagi seseorang yang pernah mengalami hal yang traumatis itu. Sehingga dari film ini, saya jadi tahu akibat fatal yang dapat terjadi ketika seseorang mengalami “intra-operative awareness” tadi.

Ada 4 tokoh utama didalam film ini dimana tokoh-tokoh tadi akan saling berpilin membentuk puzzle karena penonton akan terus diajak menebak-nebak, siapa kira-kira dari keempat tokoh tadi yang menjadi pembunuh yang notabene adalah si anak kecil 20 tahun yang lalu. Dan penonton akan terus dibuat penasaran dengan teka-teki tadi sampai film tersebut benar-benar tiba di penghujung, dan mengetahui siapa sebenarnya pembunuh tadi.

Karena saya tidak ingin menjadi spoiler [dan kunci dari sebuah film thriller menurut saya adalah tokoh yang tertwist dengan ending yang tidak mudah ditebak] lebih baik kalian menyaksikan film ini sendiri, recommended! sebagai tontonan dengan genre alternatif. [tatz]

 

Running time: 113min 35mm
Genre : Thriller , Mystery